Jika kita perhatikan di sekitar kita, sangat banyak hal-hal yang membuat kita tertawa. Sehingga kita bisa melupakan sejenak masalah yang membebani kita. Dan membuat kita jadi lebih rileks.
Salah satunya adalah tingkah-polah manusia-manusia yang ikut dalam acara Opera Van Java. Sepertinya mereka semua adalah lulusa-lulusan Rumah Sakit Jiwa terkemuka. Karena tingkah mereka kocak banget. Aku selalu kejang-kejang jika melihat acara tersebut. Sebenarnya sih aku kejang-kejang bukan karena ketawa, hanya saja epilepsiku kambuh.
Ada lagi nih, orang yang ngaku Islam tapi ga sholat. Lucu banget deh. Bukannya sudah jelas kalo rukun Islam itu ada lima. Syahadat, sholat, zakat, puasa sama haji bagi yang mampu. Yang namanya rukun kan harus di jalanin.
“Mas-mas. Ngomongin diri sendiri ya?” tanya cewek dengan nada operator.
Hmmmm, jleb banget kata-kata mbak ini. Tapi lho, kok ada yang narasi selain aku. Naratornya satu aja ya, cukup aku.
Oke, balik lagi ke hal-hal yang lucu. Kejadian ini lupa kapan, tapi slalu bikin ketawa kalo di ingat-ingat. Oke berikut ini percakapannya.
“Kamu Islam apa,” tanya seorang
Just keep silent for a while. What kind of question. “Maap mas, saya ga denger,” kataku untuk memastikan aku ga salah denger.
“Kamu Islam apa?” katanya lagi. Aku ga salah denger. Dia bertanya seperti itu untuk yang kedua kalinya.
“Maksudnya Mas?”
“Maksudnya, kamu Islam Muhammadiyah atau Islam NU?,” katanya dengan nada yang menyebalkan.
Jedhaaarrr, sebilah pedang menusuk kalbuku. Eh, salah yah. Kalo jedhaaarr, harusnya sebuah kilat menyambarku. Kalo sebuah pedang menusuk kalbuku, harusnya sleeeebb. Gapapa lah, intinya pertanyaan tersebut amat sangat mengejutkanku.
“Lebay ah mas,” kata cewe-k operator tadi
“Mbak plis, naratornya aku saja. Emangnya mbak ga ada something-else-to-do kah?” kataku jengkel
“Iya deh iyaa,” lalu mbak-mbak operator itu pergi.
Kembali lagi ke soal Islam-apa?
“Lho, saya Islam aja Mas,” kataku dengan sopan.
“Lha iya, saya tahu sampeyan Islam. Tapi aliran Muhammadiyah atau NU?”
“Memangnya kenapa Mas? Ada yang salah kah?” tanyaku lebih sopan.
“Ga ada kok Mas, cuma pingin tahu aja”
Oke, percakapan tadi sebetulnya ga lucu. Tapi itulah kenyataan yang terjadi di tengah umat. Khususnya di Indonesia. Menurutku, NU dan Muhammadiyah hanyalah organisasi yang berbasis Islam. Dimana pokok yang diajarkan adalah konsep Tiada Ilah selain Allah. dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Memang ada sedikit perbedaan di antar keduanya. Meskipun begitu, perbedaan tersebut tidak sampai ke dalam ajaran pokok. Dan skali lagi, NU dan Muhammadyah itu hanyalah sebuah organisasi.
Seharusnya, kita sebagai umat Islam bisa menyikapi perbedaan ini dengan lebih bijaksana. dan tidak menimbulkan perpecahan di kalangan umat. Jika kita mudah terpecah belah, tentu sangat merugikan diri kita sendiri.
Semoga, kita bisa bersatu kembali. Mengembalikan kejayaan Islam. Hal yang besar dimulai dari hal yang kecil. La hawla wala quwwata illa billah