“Yud, aku gawekne desain kaos (Yud
aku buatkan desain kaos),” pinta teman saya.
“Oke, model e koyok opo (Oke,
modelnya seperti apa)?”
“Sing model warna-warni (Yang model
warna-warni).”
Lalu teman saya mengirim sebuah contoh gambar.
“Iki desain model opo jenenge (ini
desan model apa namnya)?” tanya saya.
“Emboh, aku ga eroh. Wkwkwkwk (Entah,
saya tidak tahu. Wkwkw)”.
“Lha pas nggolek ning gugel kata
kuncine opo (Lha, pas search di google kata kuncinya apa)?”
“Iku logo perusahaanku sing lawas.”
Oke sip. Lalu saya mencoba mencari di google desain yang
dimaksud teman saya. Jujur, saya juga sudah mulai penasaran dengan desain ini
ketika saya melihat sebuah poster di media social.
Setelah sari info sana-sini, sepertinya desan yang dimaksud
teman saya adalah WPAP (Wedha’s Pop Art Potrait). Sebuah desain yang diciptakan
dan dipopulerkan oleh Pak Wedha.
Dari situ, saya mulai melihat-lihat referensi untuk membuat
desain WPAP. Dan, inilah hasil desain saya.
Desain WPAP
Tertarik untuk membuat desain WPAP?
|
Itu mah squidwerd bang temennya pongbob
BalasHapusahahah lucu rame, btw kalo bikin desain gitu nentuin warna berdasarkan apa ya.. ada filosofinya atau asal kasih warna sampe ketemu yg cocok
BalasHapus